- KeLebihan:
- Kelemahan:
javavia.indonetwork.co.id
Cuaca Ekstrem di Indonesia
Kondisi cuaca ekstrem diperkirakan terjadi diwilayah Indonesia sejak 24 Desember 2009. Perkembangan dinamika atmosfer sejak bulan Desember 2009 hingga pertengahan bulan Februari 2010, selama 3 bulan berturut – turut harga Indeks Osilasi Selatan (IOS) Desember (-0,9), Januari 2010 (-4,5) dan sampai pertengahan Februari 2010 (-24,0). Anomali suhu muka laut di Samudera Pasifik Equator bagian timur (NINO 3,4) pada pertengahan Februari 2010 tercatat (+1,14) °C, Indian Ocean Dipole tercatat (+0,1) °C, sedangkan posisi MJO terletak dalam lingkaran kuadran 8 (West Hemisphere and Africa), Anomali OLR pada bujur 115° BT (sekitar -10). Diperkirakan pengaruh ENSO masih dinetralisir oleh angin monsun barat. Suhu muka laut diwilayah perairan Kalimantan elatan berkisarsekitar 28,0 – 29,0 °C. Sementara itu angin umumnya bertiup dari Barat-Barat Laut.
Selain itu salah satu faktor pendukung kondisi ini adalah aktivitas badai tropis “LAURENCE” didaratan Australia bagian Barat yang masih memberi pengaruh terhadap aktivitas pertumbuhan awan-awan hujan diwilayah Indonesia sebelah barat dan selatan Khatulistiwa. Kondisi suhu muka laut diperairan sebelah selatan khatulistiwa yang masih cukup hangat mendukung suplai uap air ke wilayah tersebut. Selain itu, kelembaban udara di sebagaian besar wilayah Indonesia terutama di bagian Timur cukup besar yaitu ˃60%.
Terdapat aktivitas konvektif terkait dengan temperatur yang cukup tinggi pada siang hari yang merupakan aktivitas atmosfer berskala lokal. Kondisi membuka peluang bagi pertumbuhan awan-awan konvektif yang berpotensi menimbulkan hujan lebat dan dsertai angin kencang serta petir dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Dari kondisi dinamika atmosfer dan historis hujan maka bulan Maret 2010 diprakirakan pengaruh ENSO diwilayah Kalsel semakin menguat dan diprakirakan dapat memperpendek musim hujan, tetapi bulan Maret masih dalam kondisi musin hujan. Prakiraan curah hujan bulan Maret 2010 berkisar antara dibawah normal sampai normal. Wilayah yang berpotensi dilanda hujan lebat disertai angin kencang dan petir dalam waktu yang tidak terlalu lama adalah pesisir timur Sumatra bagian Utara dan Selatan; Kalimantan bagian barat, tengah dan selatan; Jabodetabek; Jawa Barat; Jawa Tengah dan Jawa Timur bagian utara; Sulawesi bagian utara, tengah dan selatan; Bali dan Nusa Tenggara; Maluku bagian utara dan tenggara serta Papua bagian barat dan tengah.
Sumber : Kompas.com, 21 Des 2009 - pukul 13.11 WIB