Total Tayangan Halaman

Entri Populer

Selasa, 19 Januari 2010

Buah Delima Cegah Kanker Payudara



VIVAnews - Kanker payudara masih menjadi momok menakutkan di kalangan wanita. Penyakit itu menempati urutan keenam penyakit mematikan di Indonesia.

Sebuah studi terbaru tim peneliti dari California menemukan, bahwa buah delima mencegah terjadinya kanker payudara.

Dari hasil penelitian, buah delima kaya akan ellagitannin, sejenis bahan kimia yang menahan produksi enzim aromatase. Enzim inilah yang membantu pembentukan estrogen yang memicu pertumbuhan sel tumor dan kanker payudara.

Obat-obatan anti kanker yang beredar sekarang berfungsi menghambat aromatase (seperti Arimidex, Aromasin, dan Femara). Obatan-obatan tersebut bekerja dengan cara serupa dengan ellagitannin, yakni menghentikan produksi hormon estrogen.

Walaupun demikian, para peneliti memperingatkan biji delima sulit diserap tubuh. Dari penelitian di labolatorium, hasil signifikan baru akan tampak bila dikonsumsi dalam jumlah besar. Peneliti masih berkutat mencari berapa jumlah asupan buah delima yang efektif untuk mencegah kanker.

Meski belum sepenuhnya menguak makanan terbaik pencegah kanker, penelitian itu memberikan informasi baru mengenai perilaku sel-sel kanker.

Untuk mencegah dan mengurangi resiko tumbuhnya sel kanker, para dokter menganjurkan untuk mengonsumsi menu sehat dan menjalankan diet seimbang.

Makan menu dengan porsi sedang, mengurangi konsumsi daging merah serta menambah asupan sayuran dan buah memperbaiki kualitas kesehatan. Di samping itu, disarankan untuk memperbanyak asupan gandum dan hindari minuman beralkohol.

Saham Rokok dan Perbankan Picu Indeks Naik


Jakarta (ANTARA)- Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, pada pembukaan pasar, Selasa, cukup ramai karena pelaku pasar aktif memburu saham-saham industri rokok dan perbankan sehingga indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat sebesar 0,47 persen.

Indeks BEI naik 11,198 poin menjadi 2.650,233 dan indeks LQ-45 menjadi 522,432 bertambah 2,298 atau 0,48 persen.

Analis PT Millenium Danathama Securities, Ahmad Riyadi di Jakarta, Selasa mengatakan, pelaku pasar memburu saham-saham Gudang Garam, saham HM Sampoerna, Bank Danamon dan Bank BRI sehingga mengalami kenaikan berkisara Rp150 sampai Rp400 per saham.

Kenaikan saham industri rokok dan perbankan itu mendorong indeks kembali berada di atas 2.650 poin, ucapnya.

Menurut Ahmad Riyadi, indeks BEI diperkirakan akan kembali menguat, meski pasar saham di New York hari ini ditutup menyambut hari libur nasional.

"Kami optimis pasar tetap positif sampai sore nanti, karena pasar regional cenderung menguat," ucapnya.

Kenaikan saham kedua industri itu, lanjut dia juga memicu saham murah naik seperti Telkom, Mayora, Inco masing-masing sebesar rp50 per saham.

Bahkan saham industri otomotif juga menguat seperti Astra Internasional dan United Tractor, ujarnya.

Saham Gudang Garam naik Rp400 menjadi Rp23.750, saham HM Sampoerna naik Rp150 menjadi Rp13.700, saham Bank BRI naik Rp100 dan saham Bank Danamon Rp100 masing-masing menjadi Rp8.000 dan Rp4.950.

Kemudian saam Astra Internasional dan United Tractor masing-masing naik Rp150 dan Rp250 menjadi Rp36.150 dan Rp18.500 dan saham Telkom dan Mayora dan Inco menjadi Rp9.450, Rp9.435 dan Rp3.275.

BII-NAM Jalin Kerjasama Sebagai Agen Reksa Dana


Jakarta (ANTARA) - PT. Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) dan PT Nusadana Aset Manajemen (NAM), anak perusahaan PT OSK Nusadana Securities Indonesia menjalin kerja sama sebagai agen penjual Reksa Dana.

SVP Wealth Management and Funding Business BII, Stefanus Willy Sukianto dalam siaran pers di Jakarta, Selasa mengatakan kerja sama dengan PT Nusadana Aset Manajemen diharapkan dapat memperluas keragaman produk investasi yang ditawarkan dan meningkatkan layanan serta kepuasan bagi nasabah BII.

"Sesuai dengan visi BII Wealth Management sebagai One Stop Financial Services, kami berupaya memberikan layanan perbankan eksklusif untuk pribadi istimewa," ujarnya.

Ia menambahkan BII menjalin dengan OSK Group untuk memberikan produk investasi yang menarik sekaligus memenuhi nasabah pada umumnya.

"Selain itu, di tingkat regional, OSK Group juga telah menjalin kerja sama yang baik dengan Maybank yang merupakan `parent company` dari BII," ujarnya.

Produk keluaran PT Nusadana Aset Manajemen ditawarkan pertama kali oleh BII adalah Reksa Dana Terproteksi OSK Nusadana Capital Protected Fund (OSKN CPF), di mana masa penawaran-nya telah dimulai sejak 11 Januari 2010 dengan target peluncuran OSKN CPF adalah awal Februari 2010 dan jangka waktu investasi maksimal 13 bulan.

Presiden Direktur PT Nusadana Aset Manajemen Rima Suhaimi mengatakan dengan `return` yang menarik dan menggunakan instrumen investasi di peringkat AA-oleh Pefindo, pihaknya menargetkan paling tidak Rp100 miliar untuk OSKN CPF.

"Kami juga optimis karena BII telah terbukti memiliki kemampuan dalam menjual produk sejenis," ujarnya.

Ia menambahkan Nusadana Aset Manajemen saat ini juga sedang mengembangkan sayap di bisnis aset manajemen melalui pemasaran produk Reksa dana lewat cabang PT OSK Nusadana Securities Indonesia dan beberapa bank besar di Indonesia.

"Kami akan terus memasarkan lebih banyak produk Reksa Dana ke BII dan agen penjual lainnya dan berkomitmen terus meluncurkan produk yang memberikan nilai tambah bagi nasabah dengan pengelolaan profesional," ujarnya.

BII akan menawarkan OSKN CPF melalui layanan khusus `Platinum Access` serta kantor cabang di seluruh Indonesia.

Reksa Dana Terproteksi OSKN CPF merupakan Reksa dana Kontrak Investasi Kolektif Terproteksi yang bertujuan untuk memberikan proteksi 100 persen terhadap nilai investasi awal pada saat jatuh tempo serta memberikan imbal hasil berkala yang lebih tinggi dari tolak ukur.

Reksa Dana ini memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK pada 16 September 2009.

AKUNTANSI PERBANKAN DI INDONESIA RAWAN PENYIMPANGAN


Foto: dok. Finance Jakarta - Saat ini hanya sekitar 30 persen dari seluruh industri perbankan nasional yang telah menerapkan Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 50 dan 55 (revisi 2006) yang ditargetkan dapat diimplementasikan pada tahun 2010.

Padahal dengan penerapan standar akuntansi baru ini, maka transparansi keuangan perbankan bisa ditingkatkan sehingga bisa meminimalisir penyelewengan atau penipuan laporan keuangan.

PSAK 50 dan 55 (revisi 2006) merupakan laporan keuangan yang mencerminkan standar akuntansi yang diterima dan berlaku untuk umum dimana mengatur instrumen keuangan dengan standar internasional hasil dari adopsi International Financial Reporting Standar (IFRS).

Ketua umum Perhimpunan Bank-Bank Umum Nasional (Perbanas), Sigit Pramono mengatakan PSAK 50 dan 55 sudah menjadi kesepakatan dan tidak ada alasan mau tidak mau untuk mengikuti standar internasional ini.

"Berdasarkan survei Perbanas dari kebijakan dan prosedur, industri perbankan nasional yang telah menerapkan PSAK 50 dan 55 secara rata-rata baru sekitar 30 persen," ujar Sigit dalam Seminar Implementasi PSAK 50 dan 55 (revisi 2006) di Hotel Shangrila, Jakarta, Rabu (21/10/2009).

Sigit menambahkan, dari Sumber Daya Manusia (SDM) yang telah menguasa PSAK tersebut hanya sekitar 45 persen. "Dan untuk sistem informasi manajemen perbankan atau infrastruktur baru sekitar 30 persen," ungkapnya.

Dikatakan Sigit survei yang dilakukan oleh anggota Perbanas dimana mewakili 90 persen industri perbankan di Indonesia, sulitnya penerapan PSAK ini didasarkan oleh aspek-aspek teknis.

"Ada dua aspek teknis dimana perbankan sulit untuk menerapkan PSAK 50 dan 55, yakni mengenai mark to market berdasarkan bid dan ask price dimana sebelumnya berdasarkan middle rate (aset bank dan kewajiban bank)," jelasnya.

Sigit menjelaskan, industri perbankan merasa ada suatu kebingungan dimana penggunaan mark to market harus didalami betul, apakah menggunakan bid dan ask price atau berdasarkan aset dan kewajiban bank (middle rate ), ini penting karena berdampak signifikan pada laporan keuangan perbankan.

Selain itu yang kedua menurut Sigit yakni aspek teknis pencadangan atau provisioning . "Hal ini mesti dicarikan solusinya, karena tidak adanya kesamaan bank yang satu dengan yang lain, kemudian di BI sendiri serta di perpajakan. Semua menggunakan mekanisme pencadangan yang berbeda," jelasnya.

Ditjen Pajak sendiri lanjut Sigit, menggunakan 5 kolektibilitas, kemudian BI dan bank-bank lainnya tidak menggunakan standar yang sama. "Ini akan membuat komparasi suatu hasil laporan keuangan yang berbeda. Ini yang menjadi hambatan dan mesti dicarikan solusinya," tandasnya.

Lebih lanjut Sigit mengatakan, penerapan PSAK ini memang tidak bisa secara langsung dipaksakan khususnya kepada bank-bank kecil.Namun agar tidak ketinggalan, industri perbankan di Indonesia mau tidak mau harus menerapkan standar ini karena 90 persen dunia perbankan internasional telah menggunakan standar ini.

"Salah satu positifnya penerapan ini yakni adanya transparansi laporan keuangan sesuai dengan standar internasional. Ini diharapkan mencegah kasus seperti Bank
Century, karena adanya keterbukaan laporan keuangan," tambahnya.

Kepala Biro Penelitian dan Pengaturan Perbankan BI, Narni Purwati mengatakan dalam penerapan PSAK ini, tidak bisa dikenakan sanksi tegas bagi yang belum menerapkan. "Semua yang menilai pasar, laporan keuangan dan opini akuntan semua akan mengacu kepada penilaian pasar atas laporan keuangan yang tidak menerapkan PSAK 50 dan 55," katanya.

Sanksi, lanjut Narni, dapat diberikan dari Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yakni dengan memberikan opini yang tidak wajar atau disclaimer. "Dan BI sendiri akan berpegang kepada laporan keuangan dan opini dari akuntan tersebut," katanya.

Narni juga mengatakan walaupun secara lisan ada sanksi administrasi dan teguran serta pembinaan, namun akan dilakukan secara bertahap.

Minggu, 17 Januari 2010

My InsPiraTion...

Tidak perlu menghabiskan waktu, energi dan pikiran, untuk memikirkan apalagi membalas segala hal yang negatif, penolakan, penghinaan, cemoohan, keraguan dan sebagainya.
Sebaliknya, jangan berhenti mengungkapkan puji syukur terhadap segala sesuatu yang baik, indah dan positif. Ini membantu memberi energi terhadap segala yang positif untuk terus hidup dan mewarnai hidup kita.
~ R alph Waldo Emerson ~


Life's full of ups and downs. That's why we need inspirations from time to time, to remind us about how blessed we are, how much God loves us and how beautiful this life can be.


~ S uksesTotal.com ~


...Sukses bermula dari pikiran kita. Sukses adalah kondisi pikiran kita. Bila Anda menginginkan sukses, maka Anda harus mulai berpikir bahwa Anda sukses, dan mengisi penuh pikiran Anda dengan kesuksesan...

~ D r. Joyce Brothers ~


Satu hal yang membuat perbedaan besar dalam hidup Anda adalah menemukan pelajaran baru dari apa yang selama ini Anda pikir sudah Anda ketahui semua. Kesadaran bahwa tidak ada sesuatu yang final di dunia ini, bahwa ternyata Anda harus terus belajar karena tidak mungkin Anda bisa tahu semua, ini-lah yang akan membuka kesuksesan lebih besar lagi dalam hidup Anda.

~ R alph Lynn ~


Bila kau berpikir baik tentang orang lain, maka kau juga akan berkata yang baik-baik saja tentang orang lain dan berbicara dengan cara yang baik pula dengan orang lain.
Apa yang keluar dari mulut, mencerminkan kebesaran hati kita. Jika hati kita penuh rasa cinta dan kasih, maka kita juga akan mengatakan hal-hal yang penuh cinta dan kasih, dengan cara yang menunjukkan cinta dan kasih.
~ M other Theresa ~


Mudah mencintai orang yang jauh dari kita. Tetapi tidak mudah menunjukkan rasa cinta kepada mereka yang dekat di sekitar kita.
Jauh lebih mudah pula memberi sepiring nasi untuk mereka yang kelaparan, dibandingkan meringankan rasa sedih, hampa dan kesepian dari mereka yang tidak mendapatkan kasih sayang di rumah kita sendiri.
Berikan cinta kita yang sebesar-besarnya di rumah kita, di antara keluarga kita. Karena di rumahlah seharusnya rasa cinta yang kuat terhadap sesama itu berasal.
~ M other Theresa ~


Orang sering sekali mencoba menjalani hidup mereka dengan terbalik.
Mereka mencoba untuk mencari, mengejar dan mengumpulkan lebih banyak barang, harta, dan uang dengan harapan bila sudah memilikinya mereka akan bisa melakukan apa pun yang mereka inginkan dan merasa bahagia..
Sebenarnya ini terbalik total...!!!!
Anda pertama-tama harus menjadi diri Anda sendiri, merasa berbahagia dengan hidup Anda dan melakukan apa yang membuat Anda gembira, melakukan apa yang selama ini menjadi impian Anda, maka benda dan hal-hal yang Anda kejar itu akan datang menghampiri Anda tanpa perlu dikejar.
~ M argaret Young ~


Apa yang kita alami sebenarnya adalah akibat dari buah pikiran kita sendiri. Bila seseorang berbicara atau bertindak dengan pikiran atau niat yang buruk, maka kesedihanlah yang akan mengikutinya. Sementara bila seseorang berkata-kata atau berbuat dengan pikiran atau niat yang baik, murni, maka kebahagiaan akan mengikutinya, seperti bayangan yang tidak akan pernah meninggalkannya.
~ B uddha ~


Jangan pernah ijinkan seorangpun "menurunkan hujan ketika kau sedang berparade" dan karenanya menjadikan harimu itu mendung, suram dan rusak seharian.
Ingatlah, bahwa untuk mencari-cari kesalahan itu mudah sekali, sama sekali tidak diperlukan bakat, kepandaian, watak, atau semangat apapun untuk menjatuhkan apa yang sedang kau lakukan.
Tidak ada sesuatupun di luar dirimu yang bisa memiliki pengaruh atasmu kecuali kau ijinkan.

Waktumu di dunia ini terlalu berharga untuk dihabiskan melawan kekuatan luar yang ingin menjatuhkanmu dengan rasa benci, iri dan dengki.
Jagalah hidupmu yang berharga ini dengan hati-hati. Jangan turuti kekuatan negatif yang akan merusakmu.
Hanya TUHAN yang bisa membentuk setangkai bunga yang indah, tetapi anak kecil bodoh manapun bisa mencabik-cabiknya dengan mudah.
~ O g Mandino ~

Jumat, 15 Januari 2010

Horor dalam 35 Detik

Kompas - Kamis, 14 Januari


PORT-AU-PRINCE, KOMPAS.com — Warga Haiti yang cedera dan masih terguncang duduk di jalan-jalan yang gelap, menanti pertolongan. Di sekitar mereka, warga mulai menumpuk jenazah korban gempa yang mengguncang negara itu, Selasa sore waktu setempat, dan mencoba mencari-cari korban yang tertimbun puing-puing bangunan.

”Pusat Port-au-Prince telah hancur, ini sebuah bencana,” ratap Pierre yang begitu terguncang sehingga nyaris tidak bisa berbicara saat dia memeriksa kerusakan di sekitarnya, setelah berjalan berkilo-kilometer untuk menemukan rumahnya.

Hanya dalam 35 detik yang mengerikan pada pukul 16.53 hari Selasa (Rabu pukul 04.53 WIB) bumi menggelepar, membuat rata bangunan-bangunan dan melempar potongan beton dan logam ke udara. Ratusan bahkan ribuan orang diduga tewas.

Orang-orang menarik jenazah-jenazah dari timbunan batu dan beton dan menutupinya dengan plastik di tepi jalan. Orang-orang yang lewat mengangkat plastik itu untuk melihat apakah orang yang mereka cintai berada di bawahnya.

Di luar sebuah gedung yang hancur, jenazah lima bocah dan tiga orang dewasa terbaring berjejeran.

Seorang pekerja kemanusiaan asal AS terperangkap selama 10 jam di bawah reruntuhan rumahnya sebelum diselamatkan suaminya yang menyetir 160 kilometer jauhnya ke Port-au-Prince saat dia mengetahui terjadi gempa. Frank Thorp menuturkan, dia menggali lebih dari satu jam untuk membebaskan istrinya, Jillian, dan seorang rekan kerjanya yang terperangkap lebih dari 10 meter di bawah reruntuhan.

Perempuan-perempuan yang badannya tertutup debu muncul dari puing-puing dengan meratap. Orang-orang yang terpukul berjalan tak tentu arah dengan bergandengan tangan.
”Rumah sakit tidak bisa menangani semua korban ini,” kata Dr Louis-Gerard Gilles, seorang mantan senator, saat dia membantu mereka yang selamat.

”Haiti perlu berdoa. Kita perlu berdoa bersama,” katanya.

Tak lama setelah gempa, malam datang, menenggelamkan kota yang telah tegang itu dalam kegelapan serta menambah panik dan teror di kalangan warganya. Sebagian besar stasiun radio dan televisi berhenti siaran, sekali-sekali terdengar panggilan radio minta tolong.

Penjarahan
Penjarahan pun segera dimulai, dengan warga mengambili barang-barang dari sebuah pasar swalayan yang sebagian hancur, Rabu dini hari.

Puluhan ribu warga kehilangan tempat tinggal mereka. Bangunan itu sudah berbahaya dalam keadaan normal sekalipun.

Tak hanya warga miskin, golongan kaya pun mengalami kerusakan akibat gempa. Sebuah rumah sakit di Petionville, pinggiran Port-au-Prince, kolaps, begitu juga kementerian, sekolah, rumah-rumah di distrik mewah, dan perkampungan miskin di lereng bukit, kawasan bisnis, dan pasar.

Namun, sebagian besar wilayah Haiti tampak tidak terpengaruh oleh gempa.

Edwidge Danticat, seorang pengarang keturunan Haiti- Amerika, menuturkan, dia tidak bisa menghubungi kerabatnya di Haiti. Dia hanya duduk bersama keluarga dan teman di rumahnya di Miami, AS, mencari berita lewat internet dan menonton televisi.

”Hidup sudah sedemikian rentan di Haiti, dan mengalami bencana dengan skala sebesar ini, tidak bisa dibayangkan bagaimana negara itu akan mampu bangkit dari semua ini,” ujar Danticat. (AP/AFP/Reuters/DI/FRO)

Kamis, 14 Januari 2010

....Kasus Bank CenTury....

Kasus Bank Century hingga kini masih menjadi pemberitaan hangat disejumlah media massa, baik media massa yang berorientasi elektronik dan cetak. Kasus Bank Century juga telah menyeret berbagai institusi hukum di Indonesia, seperti halnya KPK, POLRI,dan DPR.

Bagaimana sebenarnya kronologi awal persoalan yang dihadapi oleh Bank Century sampai Bank ini dinyatakan harus diselamatkan oleh pemerintah? Berikut kita simak kronologisnya, dimana sumber dari kronologis berikut ini diperoleh Karo Cyber dari berbagai sumber situs internet:

2003
Bank CIC diketahui didera masalah yang diindikasikan dengan adanya surat-surat berharga valutas asing sekitar Rp2 triliun, yang tidak memiliki peringkat, berjangka panjang, berbunga rendah, dan sulit di jual. BI menyarankan merger untuk mengatasi ketidakberesan bank ini.

2004
Bank CIC merger bersama Bank Danpac dan bank Pikko yang kemudian berganti nama menjadi Bank Century. Surat-surat berharga valas terus bercokol di neraca bank hasil merger ini. BI menginstruksikan untuk di jual, tapi tidak dilakukan pemegang saham. Pemegang saham membuat perjanjian untuk menjadi surat-surat berharga ini dengan deposito di Bank Dresdner, Swiss, yang belakangan ternyata sulit ditagih.

2005
BI mendeteksi surat-surat berharga valas di Ban Century sebesar US$210 juta.

30 Oktober dan 3 November 2008
Sebanyak US$56 juta surat-surat berharga valas jatuh tempo dan gagal bayar. Bank Century kesulitan likuiditas. Posisi CAR Bank Century per 31 Oktober minus 3,53%.

13 November 2008
Bank Century gagal kliring karena gagal menyediakan dana (prefund)

17 November 2008
Antaboga Delta Sekuritas yang dimilik Robert Tantutar mulai default membayar kewajiban atas produk discreationary fund yang di jual Bank Century sejak akhir 2007.

20 November 2008
BI Mengirim surat kepada Menteri Keuangan yang menentapkan Bank Century sebagai bank gagal yang berdampak sistemik dan mengusulkan langkah penyelamatan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Di hari yang sama, Komite Kebijakan Sektor Keuangan (KKSK) yang beranggotakan BI, Menteri Keuangan, dan LPS, melakukan rapat.

21 November 2008
Ban Century diambil alih LPS berdasarkan keputusan KKSK dengan surat Nomor 04.KKSK.03/2008. Robert Tantular, salah satu pemegang saham Bank Century, bersama tujuh pengurus lainnya di cekal. Pemilik lain, Rafat Ali Rizvi dan Hesham Al-Warraq menghinglang.

23 November 2008
LPS memutuskan memberikan dana talangan senilai Rp2,78 triliun untuk mendongkrak CAR menjadi 10%.

5 Desember 2008
LPS menyuntikkan dana Rp2,2 triliun agar Bank Century memenuhi tingkat kesehatan bank.

9 Desember 2008
Bank Century mulai menghadapi tuntutan ribuan investor Antaboga atas penggelapan dana investasi senilai Rp1,38 triliun yang mengalir ke Robert Tantular.

31 Desember 2008
Bank Century mencatat kerugian Rp7,8 triliun pada 2008. Aset-nya tergerus menjadi Rp5,58 triliun dari Rp14,26 triliun pada 2007.

3 Februari 2009
LPS menyuntikkan dana Rp1,5 triliun.

11 Mei 2009
Bank Century keluar dari pengawasan khusus BI.

3 Juli 2009
Parlemen mulai menggugat karena biaya penyelamatan Bank Century terlalu besar.

21 Juli 2009
LPS menyuntikkan dana Rp630 miliar.

18 Agustus 2009
Robert Tantular dituntut delapan tahun penjara dan denda Rp50 miliar subsider lima bulan kurungan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Sebelumnya pada 15 Agustus, manajemen Bank Century menggugatnya sebesar Rp2,2 triliun.

3 September 2009
Kepala Kepolisian Republik Indonesia menyampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat agar terus mengejar aset Robert Tantular sebesar US$19,25 juta, serta Hesham Al-Warraq dan Rafat Ali Rizvi sebesar US$1,64 miliar.

10 September 2009
Robert Tantular divonis 4 tahun penjara dan dengan Rp50 miliar.

Dengan adanya kasus Bank Century ini, maka beberapa saat yang lalu masyarakat juga sempat dihebohkan kasus Bibit-Chandra yang disebut-sebut terkait dengan kasus Bank Century itu sendiri.

Dalam sebuah pemberitaan yang diterbitkan oleh liputan6.com, maka Tif pencari Fakta (TPF) kasus Bibit-Chandra menduga, upaya kriminalisasi terhadap pimpinan KPK yang berujung pada penahanan Bibit dan Chandra, terkait dengan kasus Bank Century.

"Menurut kami, ada kaitannya. Tapi sejauhmana kaitannya masih kami dalami," kata Sekretaris TPF Deny Indrayana, Selasa (10/11).

Seperti diberitakan sebelumnya, upaya penyelamatan Bank Century diwarnai dugaan korupsi dan suap yang melibatkan Kabareskrim Komjen Susno Duadji. Susno diduga ikut menikmati aliran dana Rp 10 miliar dan tengah diselidiki oleh KPK.

Namun dalam beberapa kali kesempatan, Susno Duadji yang sempat dinonaktfikan dari jabatannya selalu membantah dugaan itu. Bahkan saat mengikuti rapat dengan Komisi III DPR, Susno sempat bersumpah bahwa dirinya tidak menerima uang dari Bank Century. Hal yang sama juga diungkapkan Susno ketika dimintai keterangan oleh TPF beberapa waktu lalu.

Kini TPF bekerja keras untuk mengungkap apakah memang ada keterkaitan langsung antara Kasus Bank Century dengan upaya kriminalisasi terhadap Bibit dan Chandra.

Atas kasus Bank Century hal yang paling mencuat akhir-akhir ini adalah mengenai Hak Angket DPR untuk kasus Century. Mengenai hak angket Century sejauh ini telah terbentuk Tim Sembilan yang diharapkan dapat memimpin Panitia Angket Century itu sendiri.

Sejumlah aktivis dari berbagai elemen masyarakat, Kamis (3/12), menyatakan sikap, berharap Tim Sembilan, tim yang mengusung hak angket Bank Century, untuk turut dalam panitia khusus hak angket Bank Century. Mereka mendukung dan memercayai anggota Tim Sembilan untuk memimpin dan menjadi anggota panitia angket tersebut.

"Saya pikir yang diusulkan semestinya ketua pansus itu dari Tim Sembilan," ujar aktivis KOMPAK, Ray Rangkuti, ketika ditemui dalam konferensi pers di Kantor PP Muhammadiyah, di Jakarta, Kamis (3/12).

Turut hadir dalam pertemuan tersebut aktivis dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi (KOMPAK), Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND), Forum Kepemimpinan Muda Indonesia (FKIP), dan beberapa elemen lainnya.

Harapan mereka adalah adanya penyeleksian dalam memilih orang-orang yang akan duduk dalam panitia hak angket tersebut. "Kalau bisa orang-orangnya diseleksi," kata Ray.

Dalam pernyataan sikapnya, mereka mengatakan, kepercayaan masyarakat telah tertambat kepada Tim Sembilan sejak upaya mereka yang tidak kenal lelah dalam mengusung dan mengajukan hak angket ini. Mereka berharap pemimpin parpol sebaiknya tidak mengabaikan kepercayaan rakyat tersebut.

Selanjutnya, Jumat (4/12) besok, bertepatan dengan penetapan panitia hak angket Bank Century oleh DPR, para aktivis tersebut berencana akan menggelar aksi di Nusantara Tiga Gedung DPR RI, Jakarta, pukul 14.00. Tema yang diusung masih sama, yaitu "Tolak Penumpang Gelap Pansus Century".


Transparansi dalam Kasus Bank Century
RIBUT-RIBUT soal pengucuran dana penyelamatan Bank Century terus berlanjut walaupun Menteri Keuangan Sri Mulyani berulang kali mengatakan penyelamatan terhadap bank kecil itu telah sesuai dengan peraturan.

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) telah mengucurkan dana sebesar Rp6,7 triliun kepada Bank Century atas rekomendasi pemerintah dan Bank Indonesia. Padahal, dana yang disetujui DPR hanya sebesar Rp1,3 triliun.

Misteri itulah yang ditindaklanjuti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk melakukan audit investigasi terhadap bank.

Tidak hanya KPK, DPR pun meminta BPK mengaudit proses bailout tersebut. Itu karena sebelumnya DPR pada 18 Desember 2008 telah menolak Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 4 Tahun 2008 tentang Jaring Pengaman Sektor Keuangan (JPSK) sebagai payung hukum dari penyelamatan bank milik pengusaha Robert Tantular itu.

Kasus Bank Century telah memperlihatkan kepada kita bahwa ada bank kecil yang mendapatkan dukungan besar dari otoritas keuangan dan bank sentral. Pertanyaannya adalah semangat apakah yang melatarinya?

Argumentasi yang muncul dari pihak berwenang sejauh ini adalah bahwa proses penyelamatan Bank Century telah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dalam UU LPS dan perintah dari Komite Stabilitas Sistem Keuangan.

Bahwa pembiayaan yang dikeluarkan LPS untuk menyelamatkan Bank Century berasal dari kekayaan LPS, bukan uang negara.
Saat likuidasi Bank Century, terdapat 23 bank yang masuk pengawasan BI. Dan pengambilalihan itu bertujuan memberikan rasa kepercayaan kepada masyarakat untuk mencegah rush yang bila dibiarkan, akan berdampak sistemik terhadap perekonomian nasional.

Terlepas dari argumen pemerintah, BI, dan LPS, yang harus diuji kebenarannya, kasus Bank Century dalam level tertentu diperkeruh isu transparansi yang dipertanyakan banyak kalangan.

Wakil Presiden Jusuf Kalla dengan tegas menyatakan ia sama sekali tidak tahu tentang proses bailout bank tersebut karena tidak pernah mendapatkan laporan dari Sri Mulyani saat kebijakan itu diambil.

Adalah aneh, seorang wakil presiden yang selama ini dikenal sebagai driving force dalam kebijakan ekonomi tidak mengetahui dan tidak dilapori. Ketidaktahuan Wapres menjadi bukti bahwa transparansi menjadi persoalan serius yang harus dituntaskan dalam isu bailout ini.

Kasus Bank Century juga tidak terlepas dari isu tidak sedap mengenai dugaan keterlibatan petinggi kepolisian. Terkait dengan persoalan di Bank Century pernah muncul sebuah polemik tentang cicak versus buaya antara kepolisian dan KPK. Ini juga menjadi tanda tanya tersendiri yang harus diungkap.

Ada pula isu bahwa penyelamatan Bank Century dilakukan semata untuk menyelamatkan dana nasabah tertentu.

Masih banyak misteri yang melingkupi kasus penyelamatan Bank Century. Karena itu, audit investigasi BPK harus dilakukan dengan tuntas.

Jangan sampai ada penumpang gelap yang bermain dengan mengatasnamakan penyelamatan ekonomi nasional.

Pertanyaan yang amat mengganggu bukanlah pada alasan mengapa Bank Century harus diselamatkan. Namun, pada mengapa untuk sebuah bank kecil dengan aset yang juga kecil harus dikucurkan dana yang begitu besar? Apalagi pemilik bank itu sedang terlibat kasus pidana penggelapan uang nasabah?

Apakah semua kejahatan pidana pemilik bank harus ditanggulangi negara? Jadi, soal mengapa sudah transparan. Yang belum terang benderang adalah soal jumlah yang sangat besar.